MAKALAH
“ASKEP PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KELOPAK MATA”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah KMB I
Dosen Pengampu : Tati Karyawati, S.Kep, Ns

Oleh:
1.
Eka
Hidayati 012.005
2.
Hendro
Setiawan 012.010
3.
Saroful
Anam 012.028
YAYASAN PONDOK PESANTREN AL-HIKMAH
2
AKADEMI KEPERAWATAN AL-HIKMAH 2
BREBES


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................. 1
B. Tujuan........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian..................................................................... 3
B. Etiologi.......................................................................... 4
C. Gambaran Klinis........................................................... 5
D. Patofisiologi.................................................................. 5
E. Pathway........................................................................ 6
F. Penatalaksanaan............................................................ 7
G. Komplikasi.................................................................... 7
H. Asuhan Keperawatan.................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................... 13
B. Saran............................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Mata adalah
salah satu organ penting pada manusia dalam sistem pengindraan yang tepatnya pada indra
penglihatan. Mata digunakan untuk melihat. Masalah kesehatan yang terjadi pada
mata ada banyak diantaranya yang disebabkan karena peradangan. Salah satu bagian pada mata yang
disebabkan karena infeksi adalam kelopak mata. Beberapa contoh
gangguan pada mata yang disebabkan karena infeksi (peradangan) yaitu
blefaritis.
Blefaritis adalah radang pada kelopak mata. sering
mengenai bagian kelopak mata dan tepi kelopak mata. Pada beberapa kasus
disertai tukak atau tidak pada tepi kelopak mata. bisanya melibatkan folikel
dan kelenjar rambut
Blefaritis biasanya dilaporkan sekitar 5% dari
keseluruhan penyakit mata yang ada pada rumah sakit (sekitar 2-5% penyakit
blefaritis ini dilaporkan sebagai penyakit penyerta pada penyakit mata).
Blefaritis lebih sering muncul pada usia tua tapi dapat terjadi pada semua
umur. Banyak kasus,
Kebersihan dan rajin membersihkan kelopak mata bisa mencegah blefaritis. Termasuk
sering keramas dan mencuci muka. Beberapa kasus yang disebabkan karena bakteri, penggunaan
antibiotik dapat
digantikan dengan hanya menjaga kebersihan kelopak mata. Pentinganya
membersihkan kelopak mata sebelum tidur, karena proses infeksi terjadi saat
sedang tidur.
B.
Tujuan
a. Tujuan umum
Untuk
memenuhi tugas kelompok mata kulian KMB I dengan materi asuhan keperawatan pada
klien dengan gangguan pada kelopak mata
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam
makalah ini, adalah mahasiswa mengetahui:
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Gambaran klinis
4. Patofisiologi
5. Pathway
6. Penatalaksanaan
7. Komplikasi
8. Asuhan
Keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Gangguan
kelopak mata, kelopak mata sangat rentang terkena infeksi
karena selalu terpajam pada benda –
benda saing di lingkunagn, termasuk tnagn manusia. Meraka juaga mengalami kelembaban dari pembentukan air mata dan
drainase normal. Hangat , kelembaban, dan
organism oportunistik menjadikan lingkunagan ynag kondusif untuk terjadinya
infeksi. Hygiene mata dan kelopak mata umum yang baik biasanya dapat mencegah
infeksi.
Blefaritis adalah radang
pada kelopak mata. sering mengenai bagian kelopak mata dan tepi kelopak mata.
Pada beberapa kasus disertai tukak atau tidak pada tepi kelopak mata. bisanya
melibatkan folikel dan kelenjar rambut
Menurut Brooker Christine (2001)
blepharitis adalah inflamasi palpebra.
Blefaritis
adalah inflamasi batas kelopak mata dan margo palpebra yang umum. Blefaritis
sering disertai konjungtifitis atau keratitis (Tamsuri Anas, 2010).
Blefaritis
adalah peradangan bilateral subakut atau menahun pada tepi kelopak mata (margo
palpebra). Ciri khasnya bersifat remisi dan eksaserbasi. Biasanya, blefaritis
terjadi ketika kelenjar minyak di tempat tumbuhnya bulu mata mengalami
gangguan. Ketika kelenjar minyak ini terganggu, akan terjadi pertumbuhan
bakteri yang melebihi biasanya, menyebabkan peradangan kelopak mata Terdapat
dua macam blefaritis yaitu blefaritis ulseratif dan blefaritis seboreik
(Istiqomah, 2004).
Blefaritis adalah radang pada
kelopak mata. Radang yang sering terjadi pada kelopak merupakan radang kelopak
dan tepi kelopak. Radang bertukak atau tidak pada tepi kelopak bisanya
melibatkan folikel dan kelenjar rambut. Blefaritis ditandai dengan pembentukan
minyak berlebihan di dalam kelenjar di dekat kelopak mata yang merupakan
lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di
kulit. Blefaritis dapat disebabkan infeksi dan alergi yang biasanya berjalan
kronis atau menahun. Blefaritis alergi dapat terjadi akibat debu, asap, bahan
kimia, iritatif, dan bahan kosmetikdan . Infeksi kelopak dapat disebabkan kuman
streptococcus alfa atau beta, pneumococcus, dan pseudomonas. Di kenal bentuk
blefaritis skuamosa, blefaritis ulseratif, dan blefaritis angularis.
Gejala umum pada blefaritis adalah
kelopak mata merah, bengkak, sakit, eksudat lengket dan epiforia. Blefaritis
sering disertai dengan konjungtivitis dan keratitis. Biasanya blefaritis
sebelum diobati dibersihkan dengan garam fisiologik hangat, dan kemudian
diberikan antibiotik yang sesuia. Penyulit blefaritis yang dapat timbul adalah
konjungtivitis, dan madarosis.
B.
Etiologi
Terdapat 2 jenis blefaritis, yaitu :
1.
Blefaritis anterior : Mengenai kelopak mata bagian luar
depan (tempat melekatnya bulu mata).
Penyebabnya adalah bakteri
stafilokokus dan seborrheik. Blefaritis stafilokok dapat disebabkan infeksi
dengan Staphylococcus aureus, yang sering ulseratif, atau Staphylococcus
epidermidis atau stafilokok koagulase-negatif. Blefaritis seboroik(non-ulseratif)
umumnya bersamaan dengan adanya Pityrosporum ovale.
2.
Blefaritis posterior : Mengenai kelopak mata bagian dalam
(bagian kelopak mata yang lembab, yang bersentuhan dengan mata).
Penyebabnya adalah kelainan pada
kelenjar minyak. Dua penyakit kulit yang bisa menyebabkan blefaritis posterior
adalah rosasea dan ketombe pada kulit kepala (dermatitis seboreik).
C. Gambaran klinis
Gejala :
1. Blefaritis menyebabkan kemerahan dan
penebalan, bisa juga terbentuk sisik dan keropeng atau luka terbuka yang
dangkal pada kelopak mata.
2. Blefaritis bisa menyebabkan
penderita merasa ada sesuatu di matanya. Mata dan kelopak mata terasa gatal,
panas dan menjadi merah. Bisa terjadi pembengkakan kelopak mata dan beberapa
helai bulu rontok.mata
3. Mata menjadi merah, berair dan peka
terhadap cahaya terang. Bisa terbentuk keropeng yang melekat erat pada tepi
kelopak mata; jika keropeng dilepaskan, bisa terjadi perdarahan. Selama tidur,
sekresi mata mengering sehingga ketika bangun kelopak mata sukar dibuka.
Tanda :
1. Skuama pada tepi kelopak
2. Jumlah bulu mata berkurang
3. Obstruksi dan sumbatan duktus meibom
4. Sekresi Meibom keruh
5. Injeksi pada tepi kelopak
6. Abnormalitas film air mata
D. Patofisiologi
Blefaritis
terjadi dimulai dari invasi jamur pitirusporum (b.seboreik) , stafilokokus
(b.ulseratif) di area kelopak mata dan adanya kelainan metabolic
(b.seboreik) pada sekitar kelopak mata yang merusak system imun dan menginfeksi
kelopak mata.
Akibatnya pada blefaritis
seboreik terjadi pelepasan lapisan tanduk di kulit dan daerah kelopak mata,
gangguan folikel rambut menyebabkan bulu mata cepat jatuh dan terjadi trikiasis
menggesek kornea menyebabkan gangguan kornea. Sedangkan pada blefaritis
ulseratif terjadi hyperemia, pelepasan krusta berwarna kuning kering terasa
gatal, destruksi folikel rambut yang menyebabkan bulu mata cepat jatuh dan
tidak diganti dengan yang baru, dapat pula menyebabkan gangguan pada kornea,
serta terbentuk ulkus kecil-kecil yang mudah berdarah.
E.
Pathway
F. Penatalaksanaan
Pengobatan tergantung dari jenis blefaritisnya, namun
kunci dari semua jenis blefaritis adalah menjaga kebersihan kelopak mata dan
menghindarkan dari kerak. Sangat dianjurkan untuk mengurangi dan menghentikan
penggunaan bedak atau kosmetik saat dalam penyembuhan blefaritis, karena jika
kosmetik tetap digunakan maka akan sulit untuk menjaga kelopak mata tetap
bersih.
Terapi
meliputi pembersihan secara cermat setiap hari batas tepi kelopak mata
(palpebra) menggunakan aplikator berujung kapas, shampo noniritatif seperti shampoo
bayi tidak pedih dimata, air dan gosokan lembut. Dapat diberikan kompres air
hangat pada kedua mata.
Menggunakan
teknik aseptic, pasien atau perawat mengangkat krusta dengan waslap dan
memberikan antibiotika dan steroid topical untuk kasus yang disebabkan oleh
infeksi bakteri.
G. Komplikasi
Endoftalmitis
Endoftalmitis
adalah inflamasi dalam bola mata, yang disertai abses pada badan kaca.kejadian
endoftalmitis merupakan kasus yang sangat jarang, namun mungkin terjadi pada klien
terutama setelah menjalani operasi atau pascatrauma dengan benda asing
intraocular atau pada pengguna prosthesis mata (Tamsuri
Anas, 2010).
Endoftalmitis
merupakan peradangan berat dalam bola mata, biasanya akibat infeksi setelah
trauma atau bedah, atau endogen akibat sepsis. Berbentuk radang supuratif di
dalam rongga mata dan struktur di dalamnya peradangan supuratif di dalam bola
mata akan memberikan abses di dalam badan kaca (Ilyas
Sidarta, 2008).
Bintitan (HOERDEOLUM EKSTERNUM)
Bintitan
adalah infeksi superficial sekitar kelopak mata, Zeis atau mol. Infeksi ini
biasanya diebabkan oleh stapilokokus aureus.
Manifestasi
klinis : prinsip gejalanya adalah nyeri sub akut, kemerahan, dan pembengkakan
daerah terlokalisasi kelopak mata yang dapat pecah. Bintitan selalu
terlokalisasi pada batas kelopak.
Penatalaksanaan:
terapi dengan kompres lembab, hangat selama 10-15 menit, 3 atau 4 kali perhari,
dapat mempercepat proses penyembuhan. Bila kondisi ni tidak embaik dalam 48 jam
perlu dilakukan insisi dan drainase. Pemberian sulfinamid dan antibiotika
topical perlu diberikan.
Kalazion (HORDIOLUM INTERNUM)
Kalazion
adalah inflamasi granlomatus kronik kelenjar meibom ditandai dengan
pembengkakan tak nyeri terlokalisasi yang terbentuk dalam beberapa mingu. Pada palpasi
dapat ditemukan nodul kecil tak nyeri ada kelopak mata. Kalazia yang tak
terinfeksi tidak memerlukan terai dan akan menghilang secara spontan dalam
beberapa bulan. Kalazion dapat mengalami infeksi sekunder (hodeolum interna)
dengan nflamasi superatif, biasanya dipermukaan kelopak mata konjungtiva bagian
dalam.
Penatalaksanaan:
terapi meliputi kompres hangat memijat dan mengeluarkan seksresi cairan atau
terapi tetes mata atau injeksi antibiotika dan kortikosteroid. Ndikasi eksisi
bila kalazion tumbuhnya sangat besar sehingga membuat distorsi andangan atau
mengganggu penampilan kosmetik.
Tumor kelopak mata
Tumor
kelopak mata serupa dengan tumor lain dikulit bisa benigna atau maligna.
Pemajanan terhadap sinar ultraviolet dianggap bertanggung jawab untuk
terjadinya karsinoma kelopak mata.
Karsinoma sel basal
Karsinoma
sel basal merupakan neoplasma yang sering dijumpai pada kelopak mata.
Manifestasiklinis: tumor ini cenderung terlokalisasi ditepi kelopak mata, dekat
kartus medialis. Tampak sebagai ulkus dengan aspek central yang tegas dan
tepinya seperti mutiara.
Pentalaksanaan:
terapi karsinoma sel basal meliputi ekssi superficial dan menggunakan proble
(kriosurgeri) untuk lesi dikartus medialis. Terapi arus seawall mungkin karena
tumor sel basal yang terabaikan dapat enginfasi orbita dan cranium. Pemeriksaan
yang teliti leh professional asuhan keperawatan sebagai drainase dan selama
pemeriksaan fisik yang penting untuk deteksi dan terapi awal.
Karsinoma sel skuamosa
Karsinoma
sel skuamosa memiliki insidensi sepersepuluh dibandingkan karsinoma sel basal.
Mainfestasi
klinis: seperti karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa nodule dan meninggi
mempunyai permukaan ireguler dengan tepi seperti mutiara. Bagian tengahnya
cenderung mengalami ulserasi dan tampak lebih mirip mutiara daripada karsinoma
sel basal. Cenderung berkembang kesekitar tepikelopak dekat kartuslateralis.
H. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Anamnesis.klien
mengeluh mata lengket terutama pada pagi hari karena banyak sisik atau
granulasi,mata terasa panas,gatal pada konjungtiva,tak tahan cahaya,lekas capai
jika kerja dekat.
2. Pemeriksaan
Pada blefaritis seboreik,terdapat
sisik halus berwarna putih,penebalan palpebra yang disertai madarosis.jika
sisik diangkat,terdapat dasar permukaan kulit yang tidak begitu merah tetapi
tidak terdapat ulserasi.pada blefaritis ulseratif,terdapat krusta kekuningan
yang melengketkan bulu mata.jika krusta diangkat terdapat ulkus-ulkus kecil dan
mudah berdarah di sekeliling bulu mata.
3. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman yang
berhubungan dengan iritasi,peningkatan secret dan fotobia sekunder akibat
peradangan di margo palpebra.
Hasil yang diharapkan:
1. Mengalami perbaikan keluhan
2. Menjelaskan tanda-tanda perbaikan
keluhan
Intervensi Keperawatan:
1. Kompres tepi kelopak mata 3x sehari
atau sesuai kebutuhan, sambil menekan-nekan kelenjar untuk mengeluarkan isinya.
Rasionalnya: kompres membersihkan tepi kelopak mata dari krusta skuama.
2. Olesi kelopak mata yang sudah
dibersihkan dengan obat salep mata, menggunakan aplikator kapas (yang meliputi
antibiotika antistafilokok, sulfonamide, AgNO 1%-2% untuk blefaritis ulseratif,
kortikostiroid untuk penanganan).
b. Kurang pengetahuan (tentang penyakit
dan penatalaksanaannya) yang berhubungan dengan keterbatasan informasi.
Hasil yang di harapkan:
1. Mengetahui dan mampu menyebutkan
kembali tindakan yang harus dilakukan untuk meningkatkan keadaan umum,
penggunaan obat-obatan.
Intervensi Keperawatan:
1. Tekankan dan beritahu klien tentang
pentingnya perbaikan keadaan umum,meliputi kebersihan perorangan terutama mata
dan peningkatan gizi. Rasional: blefaritis dapat timbul karena penurunan status
kesehatan dan malnutrisi.
2. Anjurkan klien untuk tidak
mengerjakan pekerjaan dekat terlalu lama. Rasionalnya: akomodasi mata yang
berlebihan akan menimbulkan kelelahan pada mata.
3. Anjurkan klien untuk tidak merokok.
Rasionalnya: pemajanan asap pada mata akan memperhebat iritasi pada mata.
4. Beritahu klien bahwa pengobatan
harus dilakukan secara teratur dan tuntas. Rasionalnya: pengobatan yang tidak
memadai akan membuat blefaritis dari kedua tipe bercampur dan menjadi menahun
serta menimbulkan berbagai macam komplikasi dan kerusakan kornea kerena
timbulnya trikiasis.
5. Beritahu klien yang menderita
blefaritis seboreik bahwa kulit kepala, alis mata dan telinga juga harus selalu
dibersihkan dengan shampoo obat. Rasionalnya: menjamin pengobatan tuntas.
c. Ansietas yang berhubungan dengan
perjalanan penyakit
Hasil yang diharapkan:
1. Klien tidak cemas lagi dan dapat
beradaptasi terhadap penyakitnya.
Intervensi Keperawatan:
1.Kaji tingkat ansietas, pengalaman
dan pengetahuan klien tentang kondisi saat ini. Rasional: ansietas, pengalaman
dan pengetahuan dapat mempengaruhi persepsi klien terhadap penyakit, penerimaan
klien dan upaya klien untuk mengontrol penyakit.
2.Berikan informasi yang akurat dan
jujur tentang penyakitnya dan beritahu bahwa pengawasan dan pengontrolan dapat
mencegah gangguan penglihatan tambahan. Rasional: mengurangi ansietas dan
memberikan dasar fakta untuk menerima informasi tentang pengobatan.
3.Dorong klien untuk mengakui masalah
dan mengekspresikan perasaannya. Rasional: memberi kesempatan menerima situasi
nyata,mengklarifikasi salah konsepsi dan pemecahan masalah.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ø Blefaritis adalah radang pada
kelopak mata. Radang yang sering terjadi pada kelopak merupakan radang kelopak
dan tepi kelopak
Ø Gejala umum pada blefaritis adalah
kelopak mata merah, bengkak, sakit, eksudat lengket dan epiforia.
Ø Patofisiologi blefaritis biasanya
terjadi kolonisasi bakteri pada mata. Hal ini mengakibatkan invasi mikrobakteri
secara langsung pada jaringan ,kerusakan sistem imun atau kerusakan yang
disebabkan oleh produksi toksin bakteri , sisa buangan dan enzim.
Ø Blefaritis anterior : Mengenai
kelopak mata bagian luar depan (tempat melekatnya bulu mata). Penyebabnya
adalah bakteri stafilokokus dan seborrheik.
Ø Blefaritis posterior : Mengenai
kelopak mata bagian dalam (bagian kelopak mata yang lembab, yang bersentuhan
dengan mata). Penyebabnya adalah kelainan pada kelenjar minyak.
B.
Saran
1.
Mata adalah
salah satu organ penting pada manusia yang harus dijaga dan dirawat.
2.
Apabila terkena gangguan mata mata hendaklah untuk
menghubungi atau berkonsultasi ke system pelayanan kesehatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Eniza wulandari.2012.askep gangguan system penglihatan.http://eniza-wulandari.blogspot.com/2012/03/askep-gangguan-sistem-penglihatan.html.
Udayati Made.2012.askep blefaritis. http://udayatimade.blogspot.com/2012/07/askep-blefaritis.html.
Ns.Indriana N.Istiqomah,S.Kep.Asuhan keperawatan clien gangguan mata.2005
http://rismawati-maulani.blogspot.com/2011/01/proses-keperawatan-pasien-gangguan-mata.html
![]() |
||
![]() |